WE Online, Jakarta - Hanya beberapa saat lagi perekonomian kawasan ASEAN bakal dibuka. Pada saat itu akses perekonomian akan sangat terbuka dan berputar bebas di satu lingkup yang disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Menanggapi hal itu, Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) optimis perusahaan efek di Indonesia akan menjadi tuan di negeri sendiri. Optimisme itu sejalan dengan persiapan infrastruktur dan sumber daya manusia.
"Keunggulan perusahaan efek Indonesia adalah mendekati para investor ritel yang masih besar jumlahnya dengan bahasa Indonesia, pendekatan budaya, dan gaya Indonesia," ujar Koordinator Komite Ketua Umum APEI Susy Meilina saat seminar Kesiapan Perusahaan Efek Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Dia mengatakan perusahaan efek Indonesia tidak melihat kehadiran perusahaan efek asing sebagai hambatan perkembangan perusahaan efek dalam negeri. Menurutnya, kehadiran perusahaan asing justru membawa manfaat bagi daya saing di dalam negeri.
"Melalui kerja sama yang baik, perusahaan asing membantu trading investor perusahaan efek Indonesia yang sudah advance di luar negeri," ucap dia.
Sementara itu, lanjut dia, untuk mendorong sejuta penduduk Indonesia masuk pasar modal, pihaknya berkomitmen akan melakukan sosialisasi dan edukasi pasar modal bersama OJK dan SRO. Target itu dibidik sekitar 3-5 tahun ke depan.
"Ke depan APEI akan ikut bersama OJK dan BEI dalam sosialisasi dan edukasi ke daerah-daerah," pungkasnya.
Selain sosialisasi dan edukasi, APEI juga berharap banyak pada BEI dan OJK dalam mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk bersaing di ASEAN serta meringankan aturan izin tenaga pemasaran efek.
Penulis: Fajar Sulaiman